Adanya BPJS Kesehatan, Hasni Tak Canggung Lagi Untuk Berobat

Bagikan

50 KOTA,- Sebagian orang menilai, berobat terbilang sangat mahal. Butuh biaya banyak untuk mendapatkan kesehatan kembali. Untuk biaya kontrol kesehatan saja contohnya, bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu Rupiah. Belum lagi untuk mendapatkan obat-obat yang disarankan dokter, butuh biaya yang sangat banyak.

Bagi mereka yang memiliki uang banyak, berobat dengan biaya seberapapun tidak masalah, tetapi bagi masyarakat terutama kalangan menengah kebawah bisa berpikir dua kali untuk berobat. Apalagi bagi yang tidak memiliki asuransi kesehatan, lebih membiarkan penyakit hilang dengan sendirinya ketimbang pergi berobat.

Hal itulah yang dirasakan Hasniati (45) warga Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Ibu dua anak itu, dulunya terbilang jarang pergi ke Puskesmas untuk berobat. Saat itu, dirinya  tidak memiliki asuransi kesehatan, baik dari pemerintah maupun secara mandiri. Apabila sakit, dirinya lebih memilih untuk berobat “kampung” dibandingnya untuk berobat secara medis.

“Kalau berobat kampung dengan orang pandai, biayanya tidak seberapa. Palingan obat yang disarankan hanya dedaunan. Begitulah lah dulunya,” kata Hasniati beberapa waktu lalu.

Sejak beberapa tahun ini, berobat secara tradisional mulai jarang dilakukannya, apalagi mengingat kini dirinya sudah memiliki asuransi kesehatan dari pemerintah sebagai peserta Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Sekarang, sakit-sakit sedikit langsung pergi ke Puskesmas. Bisa berobat itupun secara gratis. Tanpa harus bayar,” kata Hasniati lagi.

Meski tidak memiliki riwayat penyakit yang tergolong berat, tetapi untuk berobat memanfaatkan BPJS Kesehatan tersebut, memang rutin dilakukannya. Setidaknya, dalam satu bulan, ada satu lagi dirinya mendatangi Puskesmas untuk berobat. “Terakhir, dua hari lalu. Saat itu saya demam, badan menggigil. Ujung-ujungnya pergi juga ke Puskesmas,” katanya.

Dengan memanfaatkan pelayanan BPJS Kesehatan tersebut, Hasniati mengaku sangat dilayani baik oleh petugas kesehatan. “Setelah diperiksa oleh bidan, tidak lama kemudian, obat dikasih. Selama proses pengobatan, semuanya gratis,” ucapnya lagi.

Sejak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, Hasniati sangat bersyukur banyak. Kini, dirinya tak canggung lagi untuk berobat secara medis, mulai meninggalkan pengobatan tradisional dengan baca-bacaan mantra. (RANDI/ ADI)

Bagikan