Pejabat OPD yang Tak Mampu Aplikasikan Perintah Bupati, Begini Kata Edward Idrus

Bagikan

50 KOTA,- Sesepuh politik sekaligus tokoh Limapuluh Kota, Haji Edward Idrus juga kesal dan geram setelah mendengar adanya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas Pemkab Limapuluh Kota yang bekerja lamban dan tak mampu mengaplikasikan perintah dari Bupati Safaruddin.

“Sekarang bupati sudah berubah. Seharusnya pejabat di dinas harus bisa menyesuikan diri dengan bupati yang baru. Dinas pun harus cepat tanggap apa perintah dari bupati Safaruddin,” ucap Haji Edward Idrus saat mengikuti Rakerda Partai Golkar Riau pada Minggu (21/3) malam.

Dikatakan Ketua Umum Ikatan Keluarga Kapur Sembilan Famili Serantau (IKKS FS) itu, Bupati Safaruddin merupakan sosok pemimpin yang pekerja keras, dan bereaksi cepat dalam bekerja. Hal itu juga mengingat terwujudnya Limapuluh Kota Madani yang digagas Safaruddin-Rizki dalam waktu 3,5 tahun ini.

“Pejabat daerah, baik eselon IV, III dan II harus memahami ini. Pejabat juga harus paham dengan bahasa tubuh dari bupati. Apalagi jabatan beliau sebagai bupati sangat singkat, sehingga pejabat harus bisa bekerja cepat sesuai dengan perintah bupati,” kata politisi Golkar tersebut.

Menurut pengusaha sukses tersebut, apabila masih ada pejabat daerah yang tidak mampu bekerja sesuai tupoksinya ataupun lamban merespon perintah bupati, hal tersebut lebih baik jadi evaluasi bagi Safaruddin-Rizki dalam penempatan pejabat kedepannya.

“Sekarang kan memindahkan, mengganti pejabat kan tidak boleh. Harus menunggu 6 bulan dulu setelah dilantik. Tetapi kondisi ini lebih baik jadi evaluasi kedepan dalam penempatan pejabat,” ucap Edward lagi.

Menurutnya lagi, pejabat OPD ataupun dinas dari kepala, sekretaris, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi termasuk camat harus ditempati oleh pejabat yang tepat pada bidangnya. Khusus terhadap eselon II, ucapnya, harus diseleksi secara profesional dengan semangat, dedikasi yang tinggi dan didukung oleh ilmu atau pendidikan yang dia miliki oleh pejabat yang bersangkutan demi untuk kemajuan Limapuluh Kota.

“Bukan dipilih berdasarkan kedekatan dengan kepala daerah atau keluarga. Tetapi, nantinya juga harus mengutamakan putra daerah yang ditempatkan sebagai pejabat. Hal ini mengingat, putra daerah lebih menguasai permasalahan di daerahnya sendiri. Ini pun demi mengejar ketertinggalan Limapuluh Kota dengan daerah tetangga,” harap Edward Idrus.

Sebelumnya, Bupati Safaruddin sempat kecewa dengan pejabat di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas yang lamban bekerja serta tidak merespon apa yang diperintahkan orang nomor satu tersebut.

Hal itu, diungkapkan Bupati Safaruddin saat berkunjung ke Balai Wartawan Luak Limopuluah pada Jumat (19/3) lalu.

“Ada juga pejabat yang tidak paham, tidak mengerti dan tidak merespon bahasa tubuh dari bupati. Sudah saya perintahkan pun, tetapi tidak juga dikerjakan oleh pejabat (dinas) bersangkutan,” kata Bupati.

Bupati Safaruddin juga mengingatkan agar pejabat eselon II, III dan IV bekerja sungguh-sungguh sesuai tupoksi, jangan merasa terbebani dalam bertugas.

“Saya ingin pejabat itu nyaman dalam bekerja, tidak terbebani. Jangan ada lagi pejabat yang masih mengait-ngaitkan terhadap beda pilihan saat Pilkada lalu. Terimalah kami Safaruddin-Rizki sebagai pemimpin baru Limapuluh Kota,” katanya lagi. (RANDI/ ADI/ ALI/HERPA)

Bagikan