Menjelang Akhir Masa Jabatan, Riza Falepi Boyong Penghargaan Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Bagikan

LAPORAN : RANDI SATRIA/ADY

JAKARTA,- Untuk yang kesekian kalianya, Kota Payakumbuh kembali meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Penghargaan tersebut diterima oleh Walikota Riza Falepi dan Ketua DPRD Hamdi Agus dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong pada Rabu (20/7) di Jakarta.

Tidak semua daerah di Indonesia yang berhasil meraih perhargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut. Kota Payakumbuh salah satu dari 42 daerah di Indonesia.

Kota Payakumbuh memboyong tiga penghargaan Nirwasitra Tantra. Yaitu peringkat kedua untukPemerintah Daerah kategori kota kecil. Peringkat kedua Green Leadership kategori kota kecil untuk walikota dan peringkat pertama Green Leadership kategori kota kecil utk Ketua DPRD.

Penetapan penerima penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2021 adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri LHK Nomor 161, 162 dan 553. Nirwasita Tantra adalah penghargaan pemerintah yang diberikan kepada kepala daerah yang dalam kepemimpinannya berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup. 

Sejak mulai diselenggarakannya Penghargaan Nirwasita Tantra pada tahun 2016 dan berjalan sampai dengan tahun ini tercatat sebanyak 1137 peserta penerima yang dilihat dari jumlah pengirim Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) kepada KLHK, yang terdiri dari 145 Provinsi, 691 Kabupaten, dan 301 Kota. Pada tahun 2021 proses penentuan pemenang dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pengiriman dokumen, penapisan tahap awal, penapisan tahap 2, dan pembuatan video klarifikasi, dan pengumuman pemenang.

Penghargaan itu merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan yang telah menjadi ujung tombak/garda terdepan dalam upaya pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.

“Para pemimpin dan pejuang lingkungan hidup peraih penghargaan ini diharapkan menjadi contoh, inspirasi, dan pemicu yang mendorong inisiatif dan partisipasi individu atau kelompok masyarakat lainnya secara lebih luas,” ujar Wakil Menteri (Wamen) LHK, Alue Dohong saat penyerahan penghargaan.

Wamen menekankan agar para penerima Penghargaan Nirwasita Tantra menjaga amanah untuk terus menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan hidup dan kehutanan di bumi yang hanya satu ini, demi generasi mendatang.

Wamen Alue juga menyatakan jika selain dengan memberikan penghargaan terhadap para pemimpin daerah dan pejuang lingkungan, Pemerintah juga terus mengupayakan berbagai inisiatif dalam menjaganya keberlanjutan lingkungan salah satunya dengan inisiatif menjadikan sektor FOLU (Forest and other Land Uses) sebagai Net Sink di tahun 2030 melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

“Jadi Pemerintah menargetkan pada tahun 2030, emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan akan seimbang antara pelepasan dan penyerapannya,” ujar Wamen.

Dengan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Pemerintah berharap akan timbul manfaat ganda berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi biodiversity, sekaligus sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat, serta tegaknya hukum. 

“Prinsipnya adalah mengembalikan keberadaan hutan alam nasional dan fungsinya sebagai penyangga kehidupan secara utuh,” imbuh Wamen Alue.

Sementara Walikota Payakumbuh Riza Falepi, bersyukur dan berterimakasih kepada Pemerintah Pusat, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang masih menghormati upaya Pemko Payakumbuh dalam menjaga lingkungan.

“Alhamdulillah, diakhir masa jabatan masih diberi penghargaan oleh Pemerintah Pusat. Sebenarnya, apa yang kita lakukan terhadap Kota Payakumbuh terutama dalam lingkungan belum maksimal, masih banyak yang kurang tetapi Pemerintah Pusat sudah menilai Kota Payakumbuh layak untuk menerima Nirwasita Tantra ini,” ujar Riza Falepi.

Kemudian, Riza juga berharap kepada penerusnya kedepan agar bisa mempertahankan Nirwasita Tantra yang sudah 4 kali berturut-turut diterimanya oleh Kota Payakumbuh. “Kepada walikota kedepan, agar Nirwasita Tantra bisa dipertahankan. Kita juga berharap pemimpin kedepan bisa berbuat jauh lebih maksimal, jauh lebih baik dengan apa yang sudah kita lakukan untuk Kota Payakumbuh sampai saat ini,”ujarnya.

Dirinci Riza Falepi, Nirwasita Tantra sudah diterima Kota Payakumbuh dari 2018, 2019,2020 dan 2021. Kemudian untuk penghargaan lain, Riza Falepi sudah menerima 6 kali piala Adipura sejak menjabat sebagai Walikota Payakumbuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yakni 2012, 2013, 2015, 2016, 2017 dan 2018. Serta Kota Payakumbuh juga pernah menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri untuk berbagai sekolah.

Sedangkan, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh anggota DPRD, terutama Komisi C sebagai mitra Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh, serta terima kasih pada Pemko Payakumbuh, dalam hal ini Walikota Riza Falepi yang terus komit menjaga penghijauan di Kota Payakumbuh.

“Kami juga mengucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat Payakumbuh yang telah berpartisipasi untuk tetap menjaga dan merawat lingkungan Kota Payakumbuh Mari kita terus bersama untuk menjaga dan merawat lingkungan hidup dan kehutanan yang ada di Kota Payakumbuh,” kata Hamdi Agus.

Hamdi menambahkan, DPRD mendukung penuh program bersama Pemko bertajuk lingkungan ini dengan telah mengeluarkan produk hukum Perda Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Pengelolaan Sampah.

“Sekarang lagi pembahasan Perda Pengelolaan Limbah, semoga kedepan lingkungan di Kota Payakumbuh semakin sehat dan masyarakat teredukasi dengan baik akan pentingnya menjaga lingkungan,”ujarnya.

Saat penyerahan Nirwasita Tantra tahun 2021 dirangkaikan dengan Talkshow bertema “Satu Bumi untuk Masa Depan” – Kolaborasi Anak Muda Cinta Lingkungan, yang melibatkan narasumber dari pemerintah (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto) serta sejumlah narasumber lainnya. (***)

Bagikan