50 KOTA,- Para perantau asal Kecamatan Kapur IX yang tergabung dalam wadah organisasi Ikatan Kekuarga Kapur IX Family Serantau (IKKS) tak bisa lebaran tahun ini.
Kendatipun tak bisa pulang mudik ke kampung halaman masing-masing tetapi kekompakan, perhatian dan kepedulian dari sesama perantau tetap terjalin. Pada Sabtu (8/5) malam contohnya, silaturahmi antar perantau tersebut dilakukan secara virtual melalui meeting zoom.
Puluhan orang peserta yang ikut berpatisipasi di acara jumpa virtual lewat meeting zoom tersebut, adalah sebagai bentuk sesungguhnya para perantau sangat mencintai serta peduli terhadap kampung halaman mereka sendiri.
Sehingga Ketua Umum IKKS Haji Edwar Idrus lewat group WhatsApp menyepakati walau ditengah negeri ini sedang dilanda pandemi Covid-19, tidak membuat para perantau patah arang. Bahkan selalu diadakan rapat secara virtual dengan meeting zoom antara para perantau dengan masyarakat yang ada dikampung halaman masing-masing.
“Kedepan, hendaknya Camat Kapur IX melibatkan para wali nagari agar kepedulian terhadap nagari maupun daerah tetap terjaga terpelihara pula. Sekaligus meningkat terhadap keterlibatan Pemda Limapuluh Kota. Khususnya bupati ikut pula berpartisipasi dalam diskusi virtual dengan para perantau asal Kapur IX sebut,” ucap Haji Edwar Idrus.
Dijelaskannya, perantau Kapur IX tersebar di 33 provinsi Indonesia, bahkan ada beberapa luar negeri bekerja di berbagai perusahaan. ” Juga termasuk para dokter yang sudah menambah ilmu kedokteran spesialis penyakit dalam seperti dr Dr Haji Jazil Karimi yang menetap di Kota Pekanbaru dan banyak perantau sukses lainnya” kata Haji Erward.
Dalam diskusi virtual melalui meeting zoom tersebut, dr Dr Haji Jazil Karimi lebih menitik beratkan persoalan kesehatan apalagi disaat semua sedang berada didalam suasana pandemi Covid-19.
“Tentu hendaknya selalu menerapkan Prokes Covid-19. Kemudian khusus di Kapur IX kesehatan masyarakat hendaknya mari sama-sama saling menjaga. Karena, mencegah lebih baik dari pada mengobati,” ucapnya lagi.
Camat Kapur IX Ferry Aryantoni yang mendapatkan pertanyaan menggelitik dari para perantau menyoal perhatian Pemkab Limapuluh Kota terhadap infrastruktur Kapur IX, ada pembangunan untuk 2021 ini.
Berupa jalan ke Nagari Galugua dapat kucuran dana Rp 2,5 Miliar. ” Tentunya jumlah itu pun belum akan mampu memaksimalkan kwalitas jalan menuju Nagari Galugua. Karena itu, dirasa perlu lobi-lobi dari para perantau kita kepada pemerintah daerah,” katanya.
Sementara, praktisi hukum sekaligus pengacara sukses asal Kapur IX, Iwat Endri,SH.MH berpendapat terhadap seluruh proyek-proyek fisik di Kecamatan Kapur IX hendaknya dilakukan pengawasan bersama.
Agar, kata Ketua Peradi Propinsi Riau itu, kualitas dan mutu dari proyek bisa lebih bagus ketimbang tanpa ada kepedulian berupa pengawalan dan pengawasan dari seluruh elemen masyarakat,”katanya.
Kemudian, ustad Harmen Hadi merasakan, saat ini generasi muda Kapur IX sangat minus sekali mendapatkan sentuhan ilmu agama. Hal itu terjadi karena ekonomi masyarakat kebanyakan melakukan aktivitas di kebun gambir dan berakibat anak-anak usia sekolah tidak bisa intens bisa selalu bersama orang tuanya.
“Sebagai solusinya, bagaimana di Kecamatan Kapur IX bisa berdiri sebuah pesantren. Karena pesantren akan berfungsi sebagai pondok bagi remaja putra putri Kapur IX dalam menimba ilmu khusus dibidang agama,” kata Ustad Harmen Hadi.
Senanada dengan itu pun Ketua Umum IKKS H Edwar Idrus sangat mendukung rencana yang sangat baik tersebut.
“Langkah kedepan adalah bagaimana cara pembebasan lahan, soal pembangunan fisik. Tentu bisa secara bertahap melalui bantuan dari pada donatur baik dari swasta maupun pemerintah,” kata Haji Edward Idrus. (RANDI/ ADI/ NOF)