Bupati Limapuluh Kota Safaruddin melemparkan tantangan kepada para kepala perangkat daerah untuk segera melahirkan inovasi di masing-masing perangkat daerah untuk meningkatkan daya saing daerah.
Kebutuhan akan inovasi daerah dirasa mendesak mengingat masih rendahnya indeksnya inovasi daerah Limapuluh Kota, beragamnya permasalahan di masyarakat serta tuntutan hadirnya layanan publik yang efektif dan efisien Diharapkan lahirnya inovasi daerah akan mengefetifkan perencanaan, tata kelola pemerintahan, pelayanan publik yang efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan wilayah yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
Tantangan kepada para kepala perangkat daerah itu diungkapkan Bupati Safaruddin setelah mendalami ekpos berbagai inovasi daerah pada kunjungan kerja (kunker) ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Pemerintah Kota Surabaya. Dalam kunker Bupati Safarudidin membawa sejumlah kepala perangkat daerah diantaranya Pelaksana Tugas Kepala Bapelitbang Aimel Nazra, Kepala BKPSDM Aneta Budi Putra, Ketua TP – PKK Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Ayu Mitria, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Devi Kusmira serta Kepala Dinas Kominfo Eki H. Purnama. Turut serta sejumlah sekretaris perangkat daerah, Adrian Wahyudi dari DPMPTSP, Yon Agusra dari Dinas Kesbang Linmas, Win Hari Endi, Indra Suriani dari Distanhortbun.
Dalam kunker ke Pemkab Sidoarjo, Bupati diterima langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo Subandi didampingi Asisten III Achmad Zaini, Kepala Bappeda Herry Susanto didampingi sejumlah kepala perangkat daerah Pemkab Sidoarjo. “Terus terang Limapuluh Kota dalam kunjungan kerja ini akan menyerap ilmu dari Pemkab Sidoarjo sebanyak-banyaknya sekaligus mengajukan diri untuk kerja sama inovasi secara luas dengan Sidoarjo,” ucap Bupati Safaruddin di depan Wabup Subandi.
“Kita tak bisa menunggu lebih lama, untuk lahirnya inovasi-inovasi dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang makin kompleks dan beragam, kita inginkan masing-masing perangkat daerah melahirkan satu inovasi,” ujar Bupati Safaruddin di Pendopo Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/07/2022).
Harapan kontribusi perangkat daerah dalam mengembangkan inovasi daerah sebagai solusi terhadap permasalahan masyarakat kembali disampaikan Bupati Safaruddin seusai kunker di Pemko Surabaya pada di Gedung Balaikota Surabaya, Jumat (15/07/2022). “Kita akan dorong perangkat daerah lebih kompetitif, pengembangan inovasi akan kita pantau, bagi inovasi yang layak dan berguna bagi masyarakat, bagi perangkat daerah yang terkategori baik akan kita perhatikan secara khusus,” tambah Bupati Safaruddin.
Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo tercatat sebagai daerah rujukan nasional dalam tata kelola pemerintahan berbasis digital serta melahirkan banyak inovasi dalam pelayanan publik dan dunia usaha. Kedua daerah diganjar banyak penghargaan seperti Kota Surabaya terplih menjadi Kota Terinovatif (Innovative Government Award/IGA 2021 dari Kementerian Dalam Negeri.
Diantara inovasi Kota Surabaya adalah Layanan Online Terpadu One Gate System (Lontong Kupang) antara Dispendukcapil, Pengadilan Agama dan Kementerian Agama. Kesemua layanan itu berbasis Nomor Induk Kependudukan sehingga intervensi yang dilakukan tepat sasaran. “Kita memiliki sebanyak 720 inovasi, kesemuanya berawal dari upaya kita menjawab permasalahan di pemerintahan dan warga,” kata Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendra Gunawan dalam eksposnya di Ruang Sidang Walikota Surabaya.
Kabupaten Sidoarjo tak kalah bersinar dengan Kota Surabaya, tahun 2020 daerah ini juga memperoleh penghargaan IGA. Sistem Pelayanan Rakyat (Sipraja) Sidoarjo merupakan inovasi andalan Kabupaten Sidoajo.
Aplikasi Siprajs dikembangkan untuk melayani peirizinan dan non perizinan mulai dari tingkat kelurahan/desa, kecamatan dan perangkat daerah. Aplikasi berbasis web/ android mampu memangkas birokrasi perizinan, bahkan warga bisa memantau progres dari pegajuan perizinan melalui gawai dan real time. Wakil Bupati Sidoarjo, pihaknya mengatakan aplikasi penting bagi Sidoarjo selaku wilayah penyangga Kota Surabaya untuk bersaing dengan Kota Surabaya.
Mengandalkan efisiensi pelayanan publik agar pertumbuhan ekonomi Sidoarjo tetap terjaga dinamis. “Kita kembangkan inovasi sedemikian rupa, sehingga sektor usaha terbantu karena salah satu program prioritas Sidoarjo adalah menyerap 100.000 tenaga kerja, untuk itu kita dorong satu perangkat daerah punya satu inovasi,” kata Wakil Bupati Subandi.
Berbicara tentang efisiensi tata kelola pemerintahan daerah mampu menekan penghematan anggaran dengan penerapan aplikasi e-Buddy. “Dengan inovasi yang dikembangkan kita jadi efisien, dunia usaha terbantu. Inovasi e-Buddy, dalam tata kelola naskah elektronik, kebutuhan akan alat tulis kantor jauh berkurang kita jadi hemat Rp 5 miliar per tahun,” ujar Kepala Bappeda.
Pelaksana Tugas Kepala Bapelitbang Limapuluh Kota Aimel Nazra mengatakan perangkat daerah Limapuluh Kota mendapat banyak pelajaran berharga melalui kunker ke Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. Katanya Bapelitbang saat melalui kerja sama dengan perangkat daerah tengah menggodog sebanyak delapan inovasi.
Karenanya Bapelitbang selaku koodinator inovasi daerah akan merespon lebih lanjut tantangan yang dikemukakan oleh Bupati Safaruddin. “September mendatang kita akan menggelar bimbingan teknis penyusunan inovasi daerah, ini diharapkan menjadi langkah Limapuluh Kota untuk memperbaiki daya saing daerah,” ujar Aimel Nazra.