Dengan JKN-KIS, Berobat Andi Putra Tertolong

Bagikan

LAPORAN : ADI KACER

50 KOTA,- Apabila tidak ada program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), entah bagaimana lagi nasib Andi Putra bisa sembuh dari penyakit yang selama ini diderita.

Pria asal Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban tersebut merasa senang bisa berobat gratis berkat JKN-KIS tersebut.

“Biaya berobat itu mahal. Sekali berobat butuh biaya yang besar hingga jutaan rupiah,” ujar Andi baru-baru ini. Menurut pria 40 tahun itu, dengan adanya JKN-KIS, semua masyarakat yang sudah mendapatkan progaram tersebut bisa tertolong untuk mendapatkan kesehatan yang layak.

” Dengan adanya JKN-KIS, semua tertolong dan masyarakat pun senang,” katanya. Sistem gotong royong yang diterapkan BPJS Kesehatan, sangat membantu sekali, terutama dari kalangan masyarakat bawah.

“Itulah manfaatnya BPJS Kesehatan, yang tidak memiliki biaya bisa berobat ke rumah sakit. Begitupun pelayanan saat berobat ke rumah sakit, tidak mengecewakan,” ujarnya lagi.

Yang terpenting, katanya, setiap masyarakat dengan memanfaatkan pelayanan BPJS Kesehatan harus melengkapi syarat-syarat administrasi setiap kali berobat. Sehingga, petugas kesehatan pun bisa memproses dengan lancar.

“Dokumen penting jangan sampai lupa setiap kali berobat. Apabila berobat ke rumah sakit, rujukan dari Puskesmas harus ada. Kecuali kalau masuk melalui IGD, cukup melihatkan kartu BPJS Kesehatan dan nantinya baru disusul dengan dokumen lainnya,” ujarnya.

Katanya, untuk menyiapkan dokumen setiap kali berobat juga tak kalah pentingnya. Hal itu untuk menghindari bolak-balik dari rumah sakit ataupun Puskesmas. “Kebanyakan kita, tidak melengkapi administrasi setiap berobat. Sehingga ini terkesan pelayanan yang diterima tidak baik. Padahal dari kita sendiri yang tidak lengkap, Karen itu, dokumen pendukung juga penting. Seperti KK, KTP serta surat rujukan,” katanya. (*)

Bagikan