LAPORAN : RANDI SATRIA
50 KOTA,- Petani yang berada di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban sukses bercocok tanam padi organik tanpa zat kimia. Padi organik itu baru saja dipanen pada Rabu (7/12) pekan ini. Bahkan, hasil panennya sangat luar biasa.
“Alhamdulillah, petani kami yang tergabung dengan Kelompok Tani Maju Bersama sukses dalam bertani padi organik. Bahkan sudah dipanen hari ini,” ujar Asrizal Walinagari Ampalu usai panen raya padi organik.
Katanya, ujicoba padi organik dari Nagari Ampalu itu merupakan bentuk nyata dlam mewujudkan program Indonesia Sehat dengan konsumsi makanan pokok. Meski baru perdana dicoba bertani padi organik itu tetapi ha itu cukup sukses. Bahkan hasil panen sangat membaggakan. Untuk satu hektar lahan, mampu menghasilkan padi organik sebanyak 4 ton.
“Ada 4 hektar luas lahan. Untuk 1 hektar, hasilnya mencapai 4 ton. Hasilnya alhamdulillah. Untuk bibit, kita mencoba jenis Padi Junjung dan Padi Pandan Wangi,” ujarnya lagi.
Diceritakan walinagari itu, selama proses cocok tanam, semuanya memanfaatkan bahan yang alami tanpa campuran zat kimia. Yaitu dari bibit tanpa campuran zat kimia, pupuk tanpa olahan zat kimia hingga racun tanpa pestisida.
“Semuanya alami. Untuk pupuk, memanfaatkan pupuk kompos yang diolah sendiri. Begitu juga untuk racun, memanfaatkan racun hama yang diproduksi oleh kelompok tani tanpa campuran zat kimia,” ujar Asrizal.
Untuk hasil panen, katanya lagi, rencananya akan dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Maju Bersama. Secara bertahap, hasil panen selanjutnya baru dipasarkan secara luas.
“Ini baru uji coba, hasil panen untuk kebutuhan internal. Apabila padi organik ini sudah dikembangkan nantinya, hasil panen baru dipasarkan. Tetapi harganya memang lebih mahal dari padi biasa,” kata walinagari.
Pemanfaatan bahan alami oleh Kelompok Tani Maju Bersama itu, didapat dari program sekolah lapangan yang selama ini diikuti oleh petani-petani yang tergabung dalam kelompok tersebut. Dari hasil edukasi penyuluh pertanian, sehingga Kelompok Tani Maju Bersama sukses untuk uji coba padi organik tersebut. (*)