Ternyata, Jalan Layang Kelok Sambilan Ada Kembarannya di Luar Negeri

Bagikan

JAKARTA,- Selain rendang, Sumatera Barat juga dikenal dengan jalan layangnya yang unik dan salah satu jalan layang tertinggi di Indonesia. Yakni jalan layang Kelok Sambilan.

Jalan yang menjulang sampai ketinggian 50 meter itu, berada diantara perbukitan, tengah hutan yakni di Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota atau sekitar 130 kilometer arah utara dari Kota Padang.

Jalan layang penghubung Sumbar-Riau itu, kini juga jadi ikon wisata Sumbar. Dari pejabat negara, hingga wisatawan dari berbagai propinsi pun sudah menginjakkan kakinya di jembatan beton tersebut. Bahkan, banyak wisatawan yang beranggarap, belum berphoto selfi di jalan layang Kelok Sambilan, berarti belum (lengkap) ke Sumbar itu namanya.

Jalan layang kebanggaan warga Ranah Minang itu, dibangun hampir selama 10 tahun dengan anggaran mencapai Rp 600 Miliar dan baru diresmikan pada 2013 lalu. Jalan tersebut memiliki panjang 2,5 kilometer dengan tikungan yang melengkung dan tanjakan dengan kemiringan yang naik perlahan. Sehingga untuk mencapai ketinggian jalan hingga 50 meter pun tak terasa bagi pengguna jalan.

Ternyata, jalan layang yang mirip dengan Kelok Sambilan itu, juga ada di luar negeri. Yakni di Fort Munro, Propinsi Punjab, Negara Pakistan.

Antara jalan layang Kelok Sambilan dan jalan layang Fort Munro, hampir memiliki kemiripan yang sama. Yakni sama berada di kawasan perbukitan, memiliki lengkungan yang spiral dan menjulang diketinggian serta keberadaan jalan dulunya merupakan titik penghambat lalulintas.

Bedanya, jalan layang Kelok Sambilan terbuat dari konstruksi beton, sedangkan jalan layang Fort Munro terbuat dari baja. Ada 8 jembatan baja yang dibangun disana dengan menggunakan teknologi canggih. Kemudian, jalan layang Kelok Sambilan merupakan akses penghubung antar propinsi, sedangkan jalan layang di Pakistan itu menghubungkan antar negara.

Jalan baja Fort Munro atau lebih dikenal dengan jalan N-70 itu, menghubungkan Iran, Pakistan dan Cina dengan panjang lintasan lebih dari 50 kilometer. Jalan lintas negara dan jalur padat tersebut dibangun pada 2016 lalu dan sudah selesai serta sudah mulai dimanfaatkan sebagai jalur lalulintas internasional. (BERBAGAI SUMBER)

BERITA LAIN :

Bagikan